Gara-gara di PHK dari Pabrik Krupuk Kini Muhamad Satuwin Terpaksa Jadi PENGUSAHA KERUPUK BUAH

Monday 15 July 2013
Sidoarjo (beritajatim.com) - Kena PHK pabrik krupuk udang, tak membuat Muhammad Satuwin Wonomelati Krembung patah arang. Berbekal pengalaman di perusahaanya, ia pilih wiraswasta dengan menciptakan krupuk yang dibikin dari aneka macam buah.
Satuwin merasa bersyukur pekerjaan itu bisa ditekuninya dengan dibantu para tetangga, isteri dan anaknya. Mulanya, aneka krupuk yang diciptakan, ada rasa jambu merah, nanas, apel, buah naga, nangka dan masih banyak rasa buah lainnya.
Satuwin menuturkan, bahan dasar pembuatan krupuk buah, yakni dari buah segar dan tepung tapioka. Cara membuat, buah segar yang baru dia beli di pasar, dikupas, ditumbuk halus lalu ditambahkan air dan tepung tapioca kemudian diaduk hingga rata. "Masing-masing buah dicampurkan sesuai dengan pesanan. Dan krupuknya juga tanpa menggunakan bahan pengawet," ucapnya, Sabtu (19/5/2012).
Ditambahkannya, setelah dicampur rata, kemudian tepung dibentuk bulat dan memanjang seperti lontong, lalu dikukus selama satu jam. "Setelah cukup matang, diangkat dan dibiarkan dingin. Adonan krupuk seperti lontong diiris tipis-tipis kemudian dijemur hingga kering," terang Satuwin.

Untuk pengeringan, lanjut dia, mengandalkan cuaca. Caranya, irisan itu dijemur di pelataran, sampai butuh waktu satu hari penjemuran. Namun jika cuaca mendung dan sering hujan, akan sulit menghasilkan krupuk renyah dan gurih.
Satuwin mengemukakan, krupuk produksinya juga tanpa pewarna. Sehingga warna krupuk asli seperti warna buah. Misalnya krupuk nangka warna kuning seperti aslinya. Jika buah naga jadinya keunguan sama dengan buahnya.
Soal modal, dalam awal usaha? Dia hanya mempunyai uang tunai Rp 5 juta yang didapatnya ketika berhenti bekerja dari pabrik krupuk. "Syukur, kini bisa menghasilakan omset Rp 7 juta per bulan," tukasnya dengan senyum.
Masih kata Satuwin, tidak semua buah bisa dibuat jadi krupuk. Dari hasil uji coba yang dilakukannya, ada beberapa buah yang tidak bisa dibuat kerupuk. Diantaranya alpukat dan juga sirsat. "Kalau alpukat rasanya akan pahit kalau dibuat kerupuk begitu pula dengan sirsat yang tidak bisa bercampur dengan tepung tapioka saat dibuat kerupuk," urainya.
Dia menyebutkan, sudah sekitar 75 krupuk rasa buah yang sudah dibuatnya. Selain buah, dirinya juga bisa membuat kerupuk dengan bahan dasar lain seperti ketan hitam, dan juga sayuran, tergantung dari permintaan pembeli. Satuwin juga berencana dalam waktu dekat ini akan membuat kerupuk dengan rasa kopi.