Tidak salah jika
pemerintah melalui Kementerian Kehutanan mengeluarkan semboyan "Banyak
Pohon Banyak Rezeki," karena istilah inilah yang sangat membantu
sejumlah petani pengembang bibit tanaman di Kota Binjai dalam meraup
keuntungan dan meraih kesuksesan materi.
Giman (34), salah satu
contoh petani yang cukup sukses dengan usaha pembibitan tanaman yang
dikelolanya. Tinggal di daerah pinggiran Kota Binjai, tepatnya di Jalan
Tampah Kecamatan Binjai Utara, lelaki yang akrab disapa "Pak Jawa" ini
sudah memulai usahanya sejak 6 tahun silam ketika pindah dari kampung
halamannya di Jawa Timur.
"Berawal dari sekadar hobi dalam bidang pertanian dan ketertarikannya pada usaha pembibitan tanaman yang dikelola keluarga besar dari sang istri, dia lantas menyadari kegemarannya itu memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus dan akan sangat menguntungkan jika dikembangkan secara lebih serius".
"Kuncinya bila kita pintar memanfaatkan peluang, pasti ada saja
jalannya. Awalnya kan karena memang hobi dengan tanaman, tapi
lama-kelamaan jadi tertarik buat usaha sendiri. Lagi pula, usaha seperti
ini secara tidak langsung ikut membantu program penghijauan," ungkap
ayah beranak satu ini.
Dengan bekal ilmu pertanian yang diperoleh secara otodidak dan bantuan
pinjaman modal sebesar 50 juta rupiah dari mertua, Giman memberanikan
diri untuk memulai usaha pembibitannya ini pada tahun 2006. Mulanya, ia
memang mengalami sejumlah kesulitan khususnya dalam hal pengadaan bibit
berkualitas dan pemasaran produk tanamannya.
"Namun, dengan kegigihan usaha dan besarnya keyakinan untuk berhasil, pada akhirnya ia bisa mengembangkan jaringan dan pemasaran bibit tanaman. Bahkan hanya dalam tempo 3 bulan saja, ia sudah bisa mengembalikan pinjaman modal yang diterimanya semula".
Peran Pemprov
Giman juga mengakui peran besar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam
membantu pengembangan usahanya. Dengan label produk yang dikeluarkan
Dinas Pertanian dan Perkebunan Sumut, secara langsung memberikan
pengakuan secara nasional terhadap kualitas bibit tanaman yang
dihasilkan. Hal ini pula yang sangat mempengaruhi ketertarikan tiap
konsumen baik dari individu maupun instansi untuk membeli.
Saat ini, ia menjadi salah satu pemasok utama bibit tanaman di Kota
Binjai dan Sumatera Utara. Banyak bibit tanamannya juga sudah dikirim ke
sejumlah wilayah Indonesia dan luar negeri seperti Aceh, Pekan Baru,
Kalimantan, Papua dan Malaysia. Tidak heran, dalam sebulan ia bisa
menjual hingga 5 ribu batang bibit tanaman dari berbagai jenis.
Atas keahliannya, tidak jarang Giman diikutsertakan sebagai pembicara
dalam sejumlah kegiatan pelatihan pembibitan tanaman di beberapa daerah.
Beberapa siswa SMK Pertanian terkadang juga sering mengadakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di areal pembibitan mini miliknya untuk sekedar
menimba ilmu.
Bibit tanaman yang disediakan Giman cukup lengkap dan sangat bervariasi,
seperti tanaman buah, tanaman perkebunan, tanaman kayu hingga tanaman
pelindung jalan, dengan kisaran harga antara 3 hingga 25 ribu rupiah
tergantung pada jenis dan kualitasnya. Bibit tanaman yang paling sering
dicari konsumen, jenis tanaman buah terutama rambutan yang juga menjadi
icon Kota Binjai, yang umumnya dibeli konsumen yang berasal dari luar
daerah.
"Giman mengaku, bila sebagian besar bibit tanamannya dipesan sejumlah instansi pemerintah ataupun swasta untuk keperluan-keperluan pengembangan tanaman komersil maupun upaya penghijauan. Walaupun demikian, dia juga melayani penjualan bibit tanaman kepada konsumen secara individu tentunya dengan harga yang lebih miring".
"Besar keinginan kami untuk mendapatkan bantuan modal penyewaan tanah
untuk penambahan luas lahan pembibitan. Dengan luas tanah sekitar 1
hektar yang ada sekarang ini sangatlah tidak cukup untuk menampung semua
bibit yang ada mengingat permintaan bibit juga makin banyak," harap
Giman. (nov/wa)