Ide Wiraswasta Telur Herbal Ibu Ambar Turatminah Muncul Justru Pada Saat Konsumen Memarahinya

Wednesday 10 October 2012

Penolakan sebagian pelanggannya karena alasan kesehatan membuat Ambar, ibu tiga anak ini, terus merenung dan berusaha mencari solusi pemecahannya. Bagaimana caranya membuat telur rendah kholestrol? Pada umumnya telur bebek mengandung kholestrol cukup tinggi (100). Ambar ingin agar dagangan telurnya bisa tetap enak tetapi aman bagi kesehatan.“Wah kalau saya bisa membuat telur asin rendah kholestrol dan rendah lemak pasti bisa jadi daya tarik pembeli, bagaimana caranya?”


“Maaf, sekarang saya nggak mau lagi makan telur Ibu.”
”Lho biasanya ibu memborong telur saya, apa telur saya ada yang bermasalah?”
“Telur ibu sih nggak ada masalah tetapi badan saya yang bermasalah. Gara-gara keenakan makan telur kholestrol saya melejit tinggi. Dokter melarang saya makan telur dan makanan yang berlemak. Coba ibu bikin telur yang rendah kholestrol, pasti saya borong!”

Berulangkali Ambar kecewa karena  dagangan telur asinnya yang rasa udang, yang dikenal sangat enak, ditolak oleh pelanggannya karena alasan kesehatan. Tiba-tiba saja idenya muncul “tuing!”. Dia belajar dari sahabatnya yang memproduksi obat herbal dan bertanya herbal apa yang bisa mengobati kholestrol.
“Bisa menggunakan daun salam, akar alang-alang, teh hijau dan harus diet,” jelas sahabatnya yang ahli herbal. Akhirnya Ambar berinovasi dan membuat eksperimen proses pembuatan telurnya ditambahkan rebusan daun salam dan akar alang-alang.

Campuran Tanah Liat dan Garam Bungkus Telur Asinnya

Tidak cukup sampai di situ, dia lalu membawa telur hasil eksperimennya ke laboratorium kesehatan masyarakat IPB Bogor untuk mengetahui kandungan lemak dan kholestrolnya. Meski harus mengeluarkan modal tidak sedikit namun feeling-nya mengatakan hasil penelitiannya akan menjadi kunci keberhasilan. Telur asin hasil karyanya akan menjadi telur yang unik sekaligus menarik.

Ternyata kesimpulan hasil penelitiannya benar-benar fantastic.Kalau telur biasa kandungan kholestrolnya sampai 100, hasil olahan barunya kini tinggal 4! Selain itu, kandungan lemaknya turun cukup signifikan. Lemak telur biasa pada umumnya 13,6 bisa ditekan jadi 5,24. Keistimewaan lain, telur asin hasil produksinya kini mengandung Omega 3 hingga 214,3 dan kandungan betakarotene mencapai 380.Setelah mengetahui hasil penelitian telurnya, Ambar sekarang bisa memproduksi telur asin yang memiliki keistimewaan selain bercitarasa udang juga aman bagi penderita kholestrol. 


Dagangannya Jadi Laris Manis 

Siapa pun pasti akan memilih makanan yang aman bagi kesehatan tapi rasanya enak. Kesaksian salah satu pelanggan barunya yang tinggal di Bandung, pak Fauzi Rachmanto: ”Telur asinnya benar-benar uenak dan rasa asinnya pas banget. Anak saya begitu udah coba sekali makan langsung dua butir. Saya biasanya kalau makan telur dibuang kuningnya karena takut kholestrol sekarang berani makan kuningnya karena tahu telurini rendah kholestrol.”

Ambar, yang mempunyai nama lengkap Ambar Turatminah dan lahir tahun 1955, berperawakan kecil mungil. Ia patut diacungi jempol untuk semangatnya membangun usaha dan berbisnis. Meski sebelumnya pernah mengalami jatuh bangun dalam berusaha, seperti ditipu atau dibohongi, namun dia terus mencari upaya untuk bisa bangkit lagi.


Ambar dipercaya teman dan tetangganya untuk memimpin Kelompok Tani Candi Jaya yang berlokasi di kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara. Semula usaha yang ditekuni bersama kelompoknya adalah beternak telur burung puyuh dan beternak bebek. Karena wabah flu burung dan pelarangan beternak unggas di DKI pada tahun 2006 maka Ambar dan teman-temannya mengembangkan olahan telur asin dan jus aneka buah. 

Pengolahan produknya dikerjakan oleh beberapa anak remaja putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di dekat rumahnya. Ambar dengan sabar mengajarkan ketrampilan membuat telur asin dan jus buah. Selanjutnya dia mendelegasikan tugasnya ke teman-teman kelompok untuk berfokus kepada pemasaran door to door.  


Ambar memang lincah bergerak ke sana ke mari dan luwes dalam pergaulan sehingga dagangannya laris manis. Untuk meningkatkan wawasan dan ketrampilannya, Ambar juga bergabung aktif di organisasi KTNA DKI Jaya, selain itu aktif juga di kegiatan PKK, Posyandu dan kelompok pengajian di lingkungannya.
 

Omset penjualan telur asin non-kholesterolnya makin hari makin meningkat, terlihat dari bertambahnya produksi. Kalau semula dalam sebulan produksinya hanya 200 butir kini per hari bisa 200 sampai 300 butir, hingga dalam satu bulan produksinya bisa mencapai 7 ribuan butir. Pelanggannya termasuk berbagai restoran di wilayah DKI. 

Kadang kala produksinya menurun karena kelangkaan telur bebek yang berkualitas. Untuk menjaga ketersediaan bahan bakunya kini terus melakukan kerjasama dengan kelompok tani Karya Makmur Jakarta Timur pimpinan H. Djarkasih, peternak bebek yang menghasilkan telur rasa udang. Dari sinilah Ambar bisa menghasilkan telur asin yang gurihnya seperti udang. H. Djarkasih menggunakan pakan bebek berupa kepala dan kulit udang  hasil limbah produsen makanan berbahan baku udang. 

Telur asin rasa udang produksi Ambar memperoleh nilai tambah dari pengolahan herbal alami yang membuatnya rendah kadar lemak dan kholestrol. Ini membuka kemungkinan telur asin Ibu Ambar bisa dikonsumsi oleh lebih banyak orang, termasuk mereka yang ‘takut gemuk’. Telur buatannya dinyatakan baik dikonsumsi anak balita karena mengandung betakarotene sangat tinggi, terbukti dari hasil penelitian yang dilakukannya di laboratorium Kesehatan Masyarakat IPB Bogor.

Kendala utama yang dihadapi oleh Ambar adalah mempertahankan kualitas telur asin yang berkualitas karena keterbatasan dana dan SDM. Seringkali Ambar kebingungan kalau ada pesanan dalam jumlah besar. Kadangkala anggota kelompoknya kurang menyadari pentingnya menjaga kualitas.  


Sebagian anggota kurang teliti atau teledor tidak mengikuti prosedur pembuatan yang sudah digariskan. Makanya Ambar harus sering mengingatkan dan mengontrol sendiri secara ketat proses produksinya. Kadangkala ada saatnya kesulitan bahan baku karena produksi telur temannya sedang menurun akibat kelangkaan bahan pakan bebek. 


Kendala yang lain apabila ada anggotanya yang mempunyai masalah rumah tangga atau salah paham antar teman. Ambar dengan bijak harus turun tangan membantu mencarikan solusinya atau bertindak sebagai penengah. Kadang kala Ambar harus rela mengeluarkan uang pribadi untuk membantu para anggotanya yang kesulitan keuangan untuk membayar iuran sekolah anak-anak mereka.

Kegiatan Kelompok Tani Candi Jaya dibawah pimpinan Ambar, selain membuat telur asin, juga mempunyai usaha pembuatan jus aneka buah. Jus buah unggulannya adalah jus jambu biji merah yang sangat bermanfaat untuk penderita demam berdarah. Jusnya sering dipesan pasien-pasien dari berbagai rumah sakit karena keaslian bahan bakunya.
 

Subarkah, suaminya, dan anak-anaknya sangat mendukung kegiatan Ambar karena bisa membantu mencukupi kebutuhan rumah tangga. Bahkan dari hasil jerih payahnya ini bisa membiayai dana kebutuhan sekolah ketiga anaknya. Dua anaknya sudah lulus sarjana. Puterinya yang sulung berhasil lulus sarjana ekonomi S2 dan kini sudah mempunyai pekerjaan yang mapan. Anak kedua berhasil menjadi dokter berdinas di Pemda DKI dan kini memperdalam spesialis anak. Anak ketiganya masih kuliah.

Ambar terus bersemangat memajukan usahanya bersama temen-temen kelompok taninya, untuk go international. Pemda DKI Jakarta melalui suku dinas peternakan Jakarta Utara selalu memberikan bimbingan teknis dan fasilitas promosi ke berbagai pameran baik di wilayah DKI maupun di luar kota. Bagi Ambar tiada hari tanpa belajar untuk semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat. Impiannya adalah kelak bisa keliling Indonesia, bahkan dunia, berjualan telur asin rasa udang rendah kholestrol.


Ada beberapa keunggulan dari telur asin herbal ini dibandingkan dengan telur asin lainnya, antara lain:
  • Bebas formalin
  • Tanpa mengunakan vaksin dan hormon
  • Telur asin herbal tidak menimbulkan alergi dan bisul
  • Telur yang digunakan adalah telur segar
  • Kuning telur lebih besar dan kenyal
  • Tidak  berbau anyir
  • Mengandung DHA yang tinggi untuk jantung dan baik untuk mata
  • Mengandung Omega 3
  • Total kolesterol yang dikandung 400 gram/100 telur (lebih rendah dari telur asin lainnya yang 1000 gram/100 telur)
  • Mengandung Anti Oksidan Beta Karoten 380 gram/100 telur.

Untuk menghasilkan telur asin yang berkualitas, tentu membutuhkan bahan baku berkualitas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih telur bebek/itik yang baik untuk membuat telur asin.
  1. Pilih telur bebek yang baru ditelurkan paling lambat 4 hari setelah ditelurkan, karena bila lewat 4 hari kualitas telur sudah tidak baik.
  2. Pilih telur yang memiliki kulit telur yang bersih dan berwarna mulus.
  3. Jika diteropong sambil digerak-gerakan akan tampak kuning telur didalamnya. Bila terlihat jernih, rongga kantung udaranya kecil, kuning telur terletak di tengah dan tidak ternoda, itu artinya telur tersebut baik. Namun jika kuning telur bergeser, putih telurnya encer, dan terdapat noda warna tua di dalam kuning telur, hal tersebut menandakan telur itu telur rusak.
  4. Telur bebek yang baik adalah jika direndam kedalam air, telur akan tenggelam sedangkan bila telur tersebut jelek, maka akan terapung.
  5.  
Telur asin rasanya akan lebih enak, jika bebeknya diberi makan udang, atau limbah udang seperti kepala atau kulit udang. Hasilnya kuning telur akan berwarna lebih oranye, lebih gurih, seperti udang.


Selain bahan baku berupa telur bebek, dibutuhkan beberapa bahan pendukung untuk mengasinkan telur, seperti:
  • Tanah merah atau tumbukan batu bata merah,
  • Garam
  • Gula merah
  • Daun salam
  • Teh hijau
  • Kayu secang
  • Daun jambu batu
  • Ginseng
  • Akar alang-alang dan
  • Daun dewa.
Sedangkan untuk peralatan yang perlu dipersiapkan adalah panci besar untuk merebus, peti kayu atau plastik polybag besar untuk tempat mengasinkan telur.

Pertama telur dicuci hingga besih dari kotoran dengan air mengalir.
Langkah berikutnya adalah membuat racikan herbal dengan cara merebus:
  • 10 lembar daun salam
  • 2 sendok teh hijau
  • ½ ons kayu secang
  • 10 lembar daun jambu batu
  • ½ ons akar alang-alang
  • 1 lembar daun dewa
  • 3 liter air
  • Serta beberapa tanaman lainnya
Takaran tersebut bisa digunakan untuk kurang lebih 100 butir telur bebek. Rebus racikan herbal sebanyak 1 liter.

Setelah itu, air herbal hasil rebusan dicampurkan dengan:
  • 1 kg tanah merah
  • 1 kg garam
  • ½ kg gula merah 
  •  
lalu kemudian masak sampai mendidih.
Setelah mendidih diamkan adonan tersebut hingga dingin, setelah dingin adonan tersebut dilulurkan keseluruh telur bebek hingga merata.

Telur asin yang sudah dilulurkan, diletakkan pada peti kayu ditutup plastik polybag besar selama 15 hari. Setelah 15 hari, bersihkan telur dari adonan hingga bersih, lalu rebus selama beberapa menit hingga matang. Dengan proses tersebut, dapat menghasilkan telur asin dengan mutu yang baik, warna telur yang lebih menarik, serta citarasa yang lebih enak, dan berkurangnya kandungan kolesterol.

Yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan adalah saat mencuci telur. Jika telur tidak dicuci dengan bersih maka biasanya kotoran dapat mempengaruhi rasa telur, begitu juga bila takaran herbal tidak sesuai maka rasa dan khasiat telur asin herbal rasa udang akan terpengaruh sehingga tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Target pasar untuk telur asin ini bisa masuk ke semua kalangan, terutama mereka yang peduli kesehatan. Karena harganya lebih mahal, seharga Rp 4.000 per butir, pemasaran bisa ke kalangan rumah tangga kelas menengah keatas, restoran, hotel bahkan supermarket. Untuk menawarkan telur asin herbal rasa udang ini bisa dilakukan dengan cara door to door (ditawarkan secara langsung) atau menggunakan media internet. 


Penawaran secara langsung atau door to door biasa dilakukan oleh pelaku usaha pemula karena cara ini dianggap lebih efektif. Sedangkan untuk penggunaan media internet biasa dilakukan oleh pelaku usaha untuk memperluas pasar hingga keluar kota bahkan keluar daerah.
Telur asin herbal rasa udang ini bisa dibilang produk baru yang masih sangat jarang pelakunya sehingga persaingan usaha telur asin herbal, sepi pesaing. Saingan utamanya tentu saja telur asin biasa, yang harganya lebih murah, karena tidak membutuhkan bahan herbal tambahan. Untuk kalangan bawah yang sensitif harga dan tidak begitu peduli pada manfaat kesehatan, produk ini kurang bisa masuk. Karena itu upaya dan keunggulannya, serta upaya edukasi pasar harus lebih gencar dilakukan.