Perjalanan hidup seorang pengusaha yang pantang menyerah, dari bangkrut,dikejar kejar rentenir,minggat dan akhirnya sukses.

Sunday 8 July 2012
Perjalanan hidup seseorang bak roda yang berputar,kadang kita terlena ketika kita sedang berada diatas, dan seringnya kita berputus asa ketika kita sedang diuji dengan kegagalan dalam berusaha.

Dulu,  ketika saya  baru pertama kali (benar benar terjun ke dunia usaha ) tidak butuh waktu lama dalam sebulan saya rugi  kisaran 200 juta rupiah…..barang saya dibawa lari orang….hehehe..benar benar pengalaman yang sangat mahal dan berharga.Memang sangat pahit, bahkan sampai beberapa minggu saya masih trauma.
Trus apa karena hal ini kita berputus asa??? sudah tidak mau berusaha lagi???  TIDAKKKKKK !!!!!! pengalaman akan membawa kita jauuuh menjadi orang  yang lebih baik, ibaratnya kegagalan adalah ksuksesan yang tertunda. Disini saya ingin berbagi kisah dengan teman teman , kisah tentang pentingnya sikap ngeyel dan pantang menyerah serta tidak mudah berputus asa.

Teman saya ini sebut saja Handika, dia adalah anak yang cerdas dan pekerja keras, Sedari kecil dia hidup mandiri, meski tergolong dari keluarga tidak mampu dia berkeras untuk melnjutkan sekolah. Sewaktu SMP dia punya usaha bengkel tambal ban. Dengan penghasilan dari usaha ini dia bisa membayar uang SPP nya.Meski cerdas dia termasuk anak yang nakal dan bandel, jadi gak heran dia sering bolos sekolah, tapi dasar anak cerdas meski sering bolos dia masih dapt peringkat 3 besar dikelasnya.hehe.

Selepas SMP dia langsung kerja jadi sopir angkot di Surabaya,tak lama dia menikah.Karena hasil angkot pas pasan, handika pulang kampung  kerja jadi Sopir pribadi Bos dompet. Tugas dia disini ngantar hasil produk ke pasar turi surabaya,belum lama jadi sopir,dia dipercaya menjajakan produk dompet ini ke distributor kota 2 di jateng (menjadi sales). Dari Sales inilah jiwa wira usahanya tumbuh lagi.

Tidak lama dia sudah terkenal sukses jadi sales, bahkan pangsa pasarnya sudah sampai jakarta.Akhirnya dengan PD dia buka usaha sendiri.jadi dia memproduksi usaha ini sendiri, tapi tetap juga memasarkan produk milik bos  nya dulu dan bos bos yang lain.akhirnya usahanya berkembang pesat, tapi pesatnya usaha tidak diimbangi dengan peningkatan spiritulnya.Dia berteman dengan penjudi,dan  pemabuk.Selain itu dia juga suka berfoya - foya, akhirnya jadi besar pasak daripada tiang.

Karena hobi buruknya ini dia jadi tidak fokus ke usahanya.Karena pengeluaran yg tidak terkontrol dia sering berhutang .Hutang hutangnya numpuk hampir  350 jutaan di rentenir , bpr ,juga ke bank umum.
Setiap hari ada saja orang yang datang mengih hutang, bahkan rumahnya pun dah mau disita bank.Karena sudah terjepit, sebulan setelah anak keduanya lahir,dia minggat.dia melarikan diri ke Sumatra,lalu pindah ke Jakarta.Di pelarianya inilah dia merasakan ujian sesungguhnya, dengan pantang menyerah dia masih menawarkan sample produknya dari distributor ke distributor.Jika distributor pesan,maka dia telepon ke adiknya di kampung minta dikirimi produk.Tanpa kenal lelah Handika terus keluar masuk pasar mancari agen atau distributor dompet.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan jurus pamungkas “the power of kepepet”nya om Jaya setia budi (benar gak ya,klo salah sebut orang tolong diberitahu).hehehe. Usaha pantang menyerahnya akhirnya berujung. Suatu hari dia pergi menawarkan produknya,sambil bawa sampel dia keluar masuk pasar .Dan hari itu sampai siang dia belum dapat order,karena letih, dan panas serta  uang yang pas pasan dia istirahat di sebuah masjid. Selepas sholat duhur dia tidur tiduran di masjid.Lalu ada orang keturunan china yang datang menghampirinya (bapak ini habis sholat).Mungkin bapak ini kasihan kepadanya,Setelah berbincang agak lama, bapak ini meninggalkan kartu nama.Bapak tadi bagaikan malaikat penyelamat baginya, lewat beliau Handika dikenalkan denga saudara dan rekan bisnisnya yang jadi agen barang kerajinan.Dengan mudah dia masuk ke lingkungan bisnis mereka karena rekomendasi beliau.

Setelah itu, orderan yang masuk hampir seperti banjir saja..hehehe.adik nya yang dikampung sampai kewalahan mengirimi barang,sampai dia ambil barang milik pengusaha lain.Kurang dari dua tahun adiknya ini sudah menjadi salah satu orang terkaya dikampung. Dilain pihak hutang handika sedikit demisedikit dapat diangsur. di hari raya id’ ke empat setelah pelarianya , Handika telah pulang kampung dengan hutang yang tinggal sedikit.
Kini usahanya semakin maju saja.omset produknya hampir 400 juta seminggu diwaktu biasa, kalau momen lebaran atau tahun baru omsetnya bisa dua kali lipat.karyawanya hampir tujuh puluhan orang dari tenaga pemotong bahan,penjahit borongan,tenaga harian,tenaga sablon.dll.dia juga sudah punya gedung tempat produksi sendiri.dan kabar terakhir dia mau mencalonkan diri sebagai Kades tahun depan.

Semoga kisah ini bisa memacu kita untuk menjadi pribadi yang optimis,pantang menyerah dan selalu berusaha menjadi lebih baik. Ayo pengusaha 2 muda indonesia mari kita entaskan kemiskina dengan membuka lapangan kerja .jadilah orangg yang bermanfaat kepada orang lain.jangan lupa untuk membaca kisah inspiratif dari Ami Agustin Bocah berusia 16 th yg sudah bisa menciptakan lapangan kerja buat orang-orang kampung