Warung Susu Ala Fauzan Rachmansyah

Tuesday 24 July 2012




Keinginan untuk mengajak orang hidup sehat dengan minum susu sapi, mengantarkan Fauzan Rachmansyah untuk membuka warung yang prospeknya sangat menjanjikan. Warung miliknya bukanlah sembarang warung. Warung yang ia dirikan itu adalah warung susu. Kaliurang Milk (Kalimilk) namanya. Letaknya berada di Lempongsari, Yogyakarta.

kalimilkBukan asal-asalan, Fauzan berbisnis dengan berpegang pada informasi. Ia melihat bahwa konsumsi susu orang Indonesia relatif sedikit, hanya 5,6 kilogram per kapita pada 2009.

"Angka itu sudah dicapai Malaysia pada 1961," ucap pengusaha susu segar yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Padahal, menurutnya, konsumsi susu di negara-negara maju sudah tinggi, sedangkan di Indonesia

sebagai produsen susu, konsumsi susu justru rendah. "Kita harus ciptakan gaya hidup minum susu," tegasnya.

Pria yang baru berusia 26 tahun ini sejatinya memang seorang petani susu di kawasan Wonorejo, Kabupaten Sleman, DIY. Dari sanalah ia banyak mendengar petani-petani susu mengeluhkan rendahnya harga susu. Harga pakan sapi yang terlampau mahal, tak seimbang dengan harga susu di pasaran sebesar Rp 2.900 per liter. "Susu yang berkualitas bagus pun tidak mempunyai harga bagus," imbuhnya.

Untuk menjawab keluhan petani-petani tersebut ia membangun warung susu yang produknya berasal dari peternak sapi di Wonorejo dan Kaliboyong, Sleman. Bahkan karena adanya erupsi Gunung Merapi, pembukaan warung yang semula direncanakan Juni 2011 mendatang, dipercepat menjadi Januari 2011 lalu. "Sebagai upaya pemulihan petani susu di Kaliurang," paparnya.

Warung susu miliknya bukanlah bisnis pertama yang ia lakoni. Karena terhimpit masalah ekonomi dan ditinggal ayahnya yang meninggal dunia tahun 2004, ia pun memutar otak untuk mencari biaya kuliah sendiri. Maka, berjualan  sepatu, sepeda, spare parts motor tua, sampai berprofesi sebagai sopir.





Kuliah dan wiraswasta bisa saling menunjang seperti dijalankan oleh Fauzan Rachmansyah. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) itu, membuka gerai minuman susu dan menyekolahkan para karyawannya.
Dia mengibarkan bendera usaha PT Kalimilk-PT Farbis Indonesia. Kalimilk merupakan akronim Kaliurang Mlik, menyesuaikan lokasi usahanya di bawah bukit Kaliurang. “Susu yang kami jual juga berasal dari warga di sekitar Kaliurang antara lain Pakem, Wonorejo dan Cangkringan. Kami jadikan mereka semacam petani binaan,” ujar dia.
Dia mengaku tak menyangka bisa meraih juara utama karena terdapat 3.751 peserta dari 385 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Ketika masuk penyisihan yang diikuti 69 peserta, dirasakan sudah cukup. Namun, juri memberikan penilaian lebih bagi usahanya sehingga tersaing ke kelompok 37 sampai akhirnya menjadi juara.
“Kami mendapat hadiah Rp 50 juta dari Bank Mandiri pada malam penganugerahan di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat, 20 Januari 2012,” ujar dia.
Dia mengaku bangga karena latarbelakangnya bukan mahasiswa ekonomi, tetapi trik usahanya dianggap sangat bagus. Di antara nilai lebih usahanya, kata dia, sikap berbagi kepada karyawan. Semua karyawan berhak atas beasiswa sekolah.

Ia membutuhkan sekitar 280 liter susu per hari untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk itu, ia pun menambah pasokan susu dari para petani di kawasan Kaliboyong dan Wonorejo. "Susu mereka kami hargai Rp 4.000 per liter," ucapnya.

Dengan perkembangan usahanya itu, pria kelahiran 17 Januari 1985 tersebut menargetkan penjualan per hari sebesar Rp 15 juta. Ia mengutamakan kepuasan konsumen atas produknya. Karena itu pula ia berniat menambah lima sampai enam warung lagi di DIY, dan akan membangun warung serupa di Jakarta.Baca juga kisah sukses Victor Giovan Raihan yang masih berusia 18 tahun telah meraih sukses dengan bisnis waralabanya dengan minuman cepat saji..." TEH KEMPOT".