Cacat Fisik Bukan Halangan Bagi Irma Suryati Untuk Mendulang Keberhasilan

Sunday 1 July 2012
    Inilah Irma Suryati, seorang penyandang cacat di Kebumen, Jawa Tengah, yang menembus keterbatasan fisiknya dan menemukan kebahagiaan dengan memotivasi orang lain agar tidak menyerah pada kekurangan.

    Sejak usia lima tahun, Irma menderita polio dan sejak itu pula dia harus menggunakan kayu penyangga untuk membantunya berjalan. Berawal dari rasa kecewa terhadap dunia kerja yang belum bisa menampung penyandang cacat pada tahun 1996, Irma memutuskan untuk mandiri.

"Puluhan lamaran pekerjaan yang dia ajukan tidak pernah membuahkan hasil. Dia pun berpikir, “daripada mencari pekerjaan tidak ada yang mau menerima, kenapa saya tidak menciptakan pekerjaan sendiri”.
    Melalui kreativitasnya, kain sisa industri garmen dibentuk menjadi aneka produk keset yang unik. Desain keset berbentuk bunga, karakter kartun, bentuk binatang seperti panda, kupu-kupu, dan katak, maupun elips adalah di antara hasil karyanya. Keset-keset itu tidak sekadar dijual di pasar lokal, namun telah dipasarkan untuk konsumen luar negeri. Khusus desain kupu-kupu bahkan untuk memenuhi konsumen dari Autralia yang dijual melalui broker dengan harga tujuh dolar per unit.

    Setelah berhasil, Irma mulai mengajak teman-teman penyandang cacat mengikuti jejaknya. Setelah menikah dengan Agus Priyanto, upaya Irma untuk menyebarkan semangat kemandirian bagi sesama penyandang cacat semakin mendapat dukungan. Rumah mereka di Desa Karangsari, Buayan, Kebumen, dijadikan tempat menginap sekaligus pelatihan para penyandang cacat.

"Hasil karya berupa aneka barang kerajikan menjadi bukti nyata keberhasilan Irma memotivasi para penyandang cacat. Kini, setiap hari Irma menerima undangan dari organisasi dan yayasan di tingkat desa dan kecamatan untuk memberi pelatihan".
    Workshop atau pelatihan singkat yang menghadirkan Irma sebagai instruktur selalu dipenuhi puluhan warga yang terdiri dari kaum ibu dan remaja. Selain untuk mempelajari keterampilan membuat berbagai macam kerajinan tangan, para peserta pelatihan juga ingin mendapatkan motivasi sukses dan inspirasi dari Irma, yang pernah menjadi salah satu narasumber acara KickAndy di stasiun Metro TV, kebetulan malam itu saya juga menyaksikan.

    Tak hanya sebatas memberi pelatihan kepada para penyandang cacat dan warga desa, Irma juga membantu memasarkan hasil karya binaannya. Tidak kurang dari 5.000 orang telah menjadi mitra binaan Irma. Produk hasil kerajinan tangan seperti keset dan hiasan dinding telah merambah Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, bahkan diekspor ke Australia.


"Sungguh luar biasa. Dalam keterbatasan tidak sebagaimana orang pada umumnya ternyata tersimpan energi yang sangat dahsyat untuk berhasil. Lebih-lebih bagi orang yang diberi kesempurnaan fisik dari Yang Maha Kuasa".


Nama                : Irma Suryati
Tempat Tanggal Lahir:Semarang,1 September 1975
Pendidikan          : SMAN 1 Semarang
Suami               : Agus Priyanto


Anak 

1. Zika Kusuma
2. Hafiz Al-Mukni
3. Eksamutiara Nabila
4. Nauli Wyadyaksa
5. Pandu Yuda


PENGHARGAAN

1. Wirausaha Muda Teladan 2007                                     dariKementerian Pemuda dan Olahraga.
2. Pemuda Andalan Nusantara 2009 
dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
3. Perempuan Berprestasi 2008 
dari Bupati Kebumen.
4. Penghargaan dari Jaiki Jepang.
5. Juara I Tokoh Sampoerna Pejuang 9 Bintang 2010.
6. Anugerah Ummi Award 2010.
 – Dedikasi Ibu Indonesia.