Pada akhir tahun
1981, saya merasa tidak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya
nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal
meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain.
Kemudian pada tahun 1982 saya mulai merintis bisnis bimbingan tes
Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama.
Bisnis
tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat
sepi peminat - hanya 2 orang - sampai akhirnya peminatnya membludak
hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota di penjuru tanah
air, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia.
Kuliah
di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan
Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan
kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa
dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih
gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang
penuh cita–cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah
dan mulai serius untuk berbisnis.
Sejak
saat itu Purdi mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat
tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri
yang punya nama, seperti UGM. Ini merupakan peluang bisnis yang cukup
potensial, bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal
ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan
ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama.
“Saya mulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena nggak selesai kuliah itu yang memotivasi saya menjadi pengusaha, kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan".
Segala
upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahun setelah itu
nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak dan semakin
banyak saja. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi
pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.
“Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan
diri,” ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. Dan
berkat kerja keras selama ini Primagama masih menjadi market leader di bisnis bimbingan belajar dengan lebih dari 700 outlet di seluruh Indonesia.
|
Kisah Sukses Purdi E Chandra
Name
Author description. Search this text in your template code and replace it.